Ayub 4:17-21
4:17 Mungkinkah seorang manusia benar di hadapan Allah,
mungkinkah seseorang tahir di hadapan Penciptanya?
4:18 Sesungguhnya, hamba-hamba-Nya
tidak dipercayai-Nya, malaikat-malaikat-Nyapun didapati-Nya tersesat,
4:19 lebih-lebih lagi mereka yang diam dalam pondok tanah liat,
yang dasarnya
dalam debu,
yang mati terpijat
seperti gegat.
4:20 Di antara pagi dan petang mereka dihancurkan, dan tanpa dihiraukan mereka binasa untuk selama-lamanya.
4:21 Bukankah kemah mereka dicabut?
Mereka mati,
tetapi tanpa hikmat.
Ayub 4:5
4:5 tetapi sekarang, dirimu yang tertimpa, dan engkau kesal,
dirimu terkena,
dan engkau terkejut.
Ayub 7:1-21
Hidup itu berat
7:1 1 "Bukankah manusia harus bergumul
di bumi,
dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?
7:2 Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan,
seperti kepada orang upahan yang menanti-nantikan upahnya,
7:3 demikianlah dibagikan kepadaku bulan-bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku
malam-malam penuh kesusahan.
7:4 Bila aku pergi tidur, maka pikirku: Bilakah aku akan bangun?
Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh gelisah sampai dinihari.
7:5 Berenga
dan abu menutupi tubuhku, kulitku menjadi keras, lalu pecah.
7:6 Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak,
dan berakhir tanpa harapan.
7:7 Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan
nafas; mataku tidak akan lagi
melihat yang baik.
7:8 Orang yang memandang aku, tidak akan melihat aku lagi, sementara Engkau memandang aku, aku tidak ada lagi.
7:9 Sebagaimana awan lenyap
dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati
tidak akan muncul kembali.
7:10 Ia tidak lagi kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi
oleh tempat tinggalnya.
7:11 Oleh sebab itu akupun tidak akan menahan
mulutku, aku akan berbicara dalam kesesakan
jiwaku
2 , mengeluh
dalam kepedihan hatiku.
7:12 Apakah aku ini laut
atau naga,
sehingga Engkau menempatkan penjaga
terhadap aku?
7:13 Apabila aku berpikir: Tempat tidurku akan memberi aku penghiburan, dan tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku,
7:14 maka Engkau mengagetkan aku dengan impian dan mengejutkan
aku dengan khayal,
7:15 sehingga aku lebih suka dicekik dan mati
dari pada menanggung kesusahanku.
7:16 Aku jemu,
aku tidak mau hidup untuk selama-lamanya.
Biarkanlah
aku
3 , karena hari-hariku hanya seperti hembusan
nafas saja.
7:17 Apakah gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan,
7:18 dan Kaudatangi setiap pagi,
dan Kauuji
setiap saat?
7:19 Bilakah Engkau mengalihkan pandangan-Mu dari padaku,
dan membiarkan
aku, sehingga aku sempat menelan ludahku?
7:20 Kalau aku berbuat dosa
4 , apakah yang telah kulakukan terhadap Engkau,
ya Penjaga manusia? Mengapa Engkau menjadikan aku sasaran-Mu,
sehingga aku menjadi beban bagi diriku?
7:21 Dan mengapa Engkau tidak mengampuni pelanggaranku, dan tidak menghapuskan kesalahanku?
Karena sekarang aku terbaring dalam debu,
lalu Engkau akan mencari aku, tetapi aku tidak akan ada lagi.
"
Ayub 7:1-10
Hidup itu berat
7:1 5 "Bukankah manusia harus bergumul
di bumi,
dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?
7:2 Seperti kepada seorang budak yang merindukan naungan,
seperti kepada orang upahan yang menanti-nantikan upahnya,
7:3 demikianlah dibagikan kepadaku bulan-bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku
malam-malam penuh kesusahan.
7:4 Bila aku pergi tidur, maka pikirku: Bilakah aku akan bangun?
Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh gelisah sampai dinihari.
7:5 Berenga
dan abu menutupi tubuhku, kulitku menjadi keras, lalu pecah.
7:6 Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak,
dan berakhir tanpa harapan.
7:7 Ingatlah, bahwa hidupku hanya hembusan
nafas; mataku tidak akan lagi
melihat yang baik.
7:8 Orang yang memandang aku, tidak akan melihat aku lagi, sementara Engkau memandang aku, aku tidak ada lagi.
7:9 Sebagaimana awan lenyap
dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati
tidak akan muncul kembali.
7:10 Ia tidak lagi kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi
oleh tempat tinggalnya.
Ayub 7:9
7:9 Sebagaimana awan lenyap
dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati
tidak akan muncul kembali.
Ayub 2:1-13
2:1 Pada suatu hari datanglah anak-anak
Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka
datang juga Iblis untuk menghadap TUHAN.
2:2 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.
"
2:3 Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Ia tetap tekun dalam kesalehannya,
meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan
6 .
"
2:4 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya
ganti nyawanya.
2:5 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang
dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.
"
2:6 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu
7 ;
hanya sayangkan nyawanya.
"
2:7 Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
2:8 Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.
2:9 Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu?
Kutukilah Allahmu dan matilah
8 !
"
2:10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk
9 ?
" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
2:11 Ketika ketiga sahabat Ayub
10 mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman,
dan Bildad, orang Suah,
serta Zofar, orang Naama.
Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia.
2:12 Ketika mereka memandang dari jauh, mereka tidak mengenalnya
lagi. Lalu menangislah mereka dengan suara nyaring.
Mereka mengoyak jubahnya,
dan menaburkan debu di kepala
terhadap langit.
2:13 Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah
selama tujuh hari tujuh malam.
Seorangpun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya,
karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya.
Ayub 25:1--26:14
Pendapat Bildad, bahwa tidak seorangpun benar di hadapan Allah
25:1 Maka Bildad, orang Suah,
menjawab:
25:2 "Kekuasaan dan kedahsyatan ada pada Dia,
yang menyelenggarakan damai di tempat-Nya
yang tinggi.
25:3 Dapatkah dihitung pasukan-Nya? Dan siapakah yang tidak disinari
terang-Nya?
25:4 Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih?
25:5 Sesungguhnya, bahkan bulanpun
tidak terang dan bintang-bintangpun tidak cerah di mata-Nya.
25:6 Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia,
yang adalah ulat!
"
Jawab Ayub: Siapa dapat mengerti kebesaran Allah?
26:1 Tetapi Ayub menjawab:
26:2 "Alangkah baiknya bantuanmu kepada yang tidak kuat,
dan pertolonganmu kepada lengan yang tidak berdaya!
26:3 Alangkah baiknya nasihatmu
kepada orang yang tidak mempunyai hikmat, dan pengertian yang kauajarkan dengan limpahnya!
26:4 Atas anjuran siapakah engkau mengucapkan perkataan-perkataan itu, dan gagasan siapakah yang kaunyatakan?
26:5 Roh-roh di bawah menggeletar,
demikian juga air dan penghuninya.
26:6 Dunia orang mati
terbuka di hadapan Allah, tempat kebinasaanpun
tidak ada tutupnya.
26:7 Allah membentangkan utara
di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan.
26:8 Ia membungkus air
di dalam awan-Nya,
namun awan itu tidak robek.
26:9 Ia menutupi pemandangan takhta-Nya, melingkupinya dengan awan-Nya.
26:10 Ia telah menarik garis pada permukaan air,
sampai ujung perbatasan antara terang dan gelap;
26:11 tiang-tiang langit bergoyang-goyang,
tercengang-cengang oleh hardik-Nya.
26:12 Ia telah meneduhkan laut
dengan kuasa-Nya dan meremukkan Rahab
dengan kebijaksanaan-Nya.
26:13 Oleh nafas-Nya langit
menjadi cerah, tangan-Nya menembus ular
yang tangkas.
26:14 Sesungguhnya, semuanya itu hanya ujung-ujung jalan-Nya; betapa lembutnya bisikan
yang kita dengar dari pada-Nya!
Siapa dapat memahami guntur kuasa-Nya?
"
Ayub 14:1-2
Setelah mati tidak ada harapan lagi
14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan,
singkat
umurnya dan penuh kegelisahan
11 .
14:2 Seperti bunga
ia berkembang, lalu layu,
seperti bayang-bayang
ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.
Ayub 14:4
14:4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir
dari yang najis?
Seorangpun tidak!
Ayub 14:7-12
14:7 Karena bagi pohon
masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya
tidak berhenti
tumbuh.
14:8 Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya
mati di dalam debu,
14:9 maka bersemilah ia, setelah diciumnya air,
dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
14:10 Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah
ia, bila orang binasa, di manakah
ia?
14:11 Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering,
14:12 demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit
lagi, sampai langit hilang lenyap,
mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.
Ayub 14:15
14:15 maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut;
Engkau akan rindu kepada buatan
tangan-Mu.
Ayub 14:1--16:22
Setelah mati tidak ada harapan lagi
14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan,
singkat
umurnya dan penuh kegelisahan
12 .
14:2 Seperti bunga
ia berkembang, lalu layu,
seperti bayang-bayang
ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan.
14:3 Masakan Engkau menujukan pandangan-Mu kepada orang seperti itu,
dan menghadapkan kepada-Mu untuk diadili?
14:4 Siapa dapat mendatangkan yang tahir
dari yang najis?
Seorangpun tidak!
14:5 Jikalau hari-harinya sudah pasti,
dan jumlah bulannya
sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya,
14:6 hendaklah Kaualihkan pandangan-Mu dari padanya, agar ia beristirahat,
sehingga ia seperti orang upahan
dapat menikmati harinya.
14:7 Karena bagi pohon
masih ada harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya
tidak berhenti
tumbuh.
14:8 Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tunggulnya
mati di dalam debu,
14:9 maka bersemilah ia, setelah diciumnya air,
dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
14:10 Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah
ia, bila orang binasa, di manakah
ia?
14:11 Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering,
14:12 demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit
lagi, sampai langit hilang lenyap,
mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.
14:13 Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia
orang mati, melindungi aku, sampai murka-Mu surut;
dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat
aku
pula!
14:14 Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi
13 ? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku,
sampai tiba giliranku;
14:15 maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut;
Engkau akan rindu kepada buatan
tangan-Mu.
14:16 Sungguhpun Engkau menghitung langkahku,
Engkau tidak akan memperhatikan dosaku;
14:17 pelanggaranku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi
yang dimeteraikan,
dan kesalahanku
akan Kaututup dengan lepa.
14:18 Tetapi seperti gunung runtuh berantakan,
dan gunung batu bergeser dari tempatnya,
14:19 seperti batu-batu dikikis air, dan bumi
dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat,
demikianlah Kauhancurkan harapan
manusia.
14:20 Engkau menggagahi dia untuk selama-lamanya, maka pergilah
ia, Engkau mengubah wajahnya dan menyuruh dia pergi.
14:21 Anak-anaknya menjadi mulia, tetapi ia tidak tahu; atau mereka menjadi hina, tetapi ia tidak menyadarinya.
14:22 Hanya tubuhnya
membuat dirinya menderita, dan karena dirinya
sendiri jiwanya berduka cita."
Pendapat Elifas bahwa orang fasik akan binasa
15:1 Maka Elifas, orang Teman,
menjawab
14 :
15:2 "Apakah orang yang mempunyai hikmat menjawab dengan pengetahuan kosong, dan mengisi pikirannya dengan angin?
15:3 Apakah ia menegur dengan percakapan yang tidak berguna, dan dengan perkataan yang tidak berfaedah?
15:4 Lagipula engkau melenyapkan rasa takut dan mengurangi rasa hormat kepada Allah.
15:5 Kesalahanmulah
yang mengajar mulutmu,
dan bahasa orang licik
yang kaupilih.
15:6 Mulutmu sendirilah yang mempersalahkan engkau, bukan aku; bibirmu sendiri menjadi saksi menentang engkau.
15:7 Apakah engkau dilahirkan
sebagai manusia yang pertama, atau dijadikan lebih dahulu dari pada bukit-bukit?
15:8 Apakah engkau turut mendengarkan di dalam musyawarah
Allah dan meraih hikmat bagi dirimu?
15:9 Apakah yang kauketahui, yang tidak kami ketahui? Apakah yang kaumengerti,
yang tidak terang bagi kami?
15:10 Di antara kami juga ada orang yang beruban dan yang lanjut umurnya,
yang lebih tua umurnya dari pada ayahmu.
15:11 Kurangkah artinya bagimu penghiburan
Allah, dan perkataan
yang dengan lemah lembut ditujukan kepadamu?
15:12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu
dan mengapa matamu menyala-nyala,
15:13 sehingga engkau memalingkan hatimu
menentang Allah, dan mulutmu
mengeluarkan perkataan
serupa itu?
15:14 Masakan manusia bersih, masakan benar
yang lahir dari perempuan?
15:15 Sesungguhnya, para suci-Nya
tidak dipercayai-Nya, seluruh langitpun tidak bersih pada pandangan-Nya;
15:16 lebih-lebih lagi orang yang keji dan bejat,
yang menghirup kecurangan
seperti air.
15:17 Aku hendak menerangkan sesuatu kepadamu, dengarkanlah aku, dan apa yang telah kulihat,
hendak kuceritakan,
15:18 yakni apa yang diberitakan oleh orang yang mempunyai hikmat, yang nenek moyang
mereka tidak sembunyikan,
15:19 ketika hanya kepada mereka negeri
itu diberikan, dan tidak ada seorang asingpun masuk ke tengah-tengah mereka.
15:20 Orang fasik menggeletar
sepanjang hidupnya, demikian juga orang lalim selama tahun-tahun yang disediakan baginya.
15:21 Bunyi yang dahsyat sampai ke telinganya,
pada masa damai ia didatangi
perusak.
15:22 Ia tidak percaya, bahwa ia akan kembali dari kegelapan:
ia sudah ditentukan untuk dimakan pedang.
15:23 Ia mengembara
untuk mencari makan, entah ke mana.
Ia tahu, bahwa hari kegelapan
siap menantikan
dia.
15:24 Ia ditakutkan
oleh kesesakan
dan kesempitan, yang menggagahinya laksana raja
yang siap menyergap.
15:25 Karena ia telah mengedangkan tangannya
melawan Allah dan berani menantang Yang Mahakuasa;
15:26 dengan bertegang leher ia berlari-lari menghadapi Dia, dengan perisainya
yang berlapis tebal.
15:27 Mukanya telah ditutupinya dengan lemak, dan lapisan lemak
dikenakannya pada pinggangnya;
15:28 ia menetap di kota-kota yang telah hancur, di rumah-rumah yang tidak dapat didiami
orang, yang ditentukan untuk tetap menjadi reruntuhan.
15:29 Ia takkan menjadi kaya dan hartanya tidak kekal,
serta miliknyapun tidak bertambah-tambah di bumi.
15:30 Ia tidak akan luput dari kegelapan,
tunasnya
akan dilayukan oleh nyala api,
dan ia akan dilenyapkan
oleh nafas mulut-Nya.
15:31 Janganlah ia percaya kepada kesia-siaan,
akan tertipulah
ia, karena kesia-siaan akan menjadi ganjarannya.
15:32 Sebelum genap masanya,
ajalnya akan sampai;
dan rantingnyapun tidak akan menghijau.
15:33 Ia seperti pohon anggur yang gugur buahnya
dan seperti pohon zaitun yang jatuh bunganya.
15:34 Karena kawanan orang-orang fasik
tidak berhasil, dan api memakan habis
kemah-kemah orang yang makan suap.
15:35 Mereka menghamilkan bencana
dan melahirkan kejahatan,
dan tipu daya dikandung hati mereka."
Ayub mengeluh tentang perlakuan Allah
16:1 Tetapi Ayub menjawab:
16:2 "Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur
sialan kamu semua!
16:3 Belum habiskah
omong kosong itu? Apa yang merangsang engkau untuk menyanggah?
16:4 Akupun dapat berbicara seperti kamu, sekiranya kamu pada tempatku; aku akan menggubah kata-kata indah terhadap kamu, dan menggeleng-gelengkan kepala
atas kamu.
16:5 Aku akan menguatkan hatimu
dengan mulut, dan tidak menahan bibirku mengatakan belas kasihan.
16:6 Tetapi bila aku berbicara, penderitaanku tidak menjadi ringan, dan bila aku berdiam diri, apakah yang hilang
dari padaku?
16:7 Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah
dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku,
16:8 sudah menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku
telah bangkit menuduh aku.
16:9 Murka-Nya
menerkam
dan memusuhi aku
15 , Ia menggertakkan giginya terhadap aku;
lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api.
16:10 Mereka mengangakan mulutnya
melawan aku,
menampar pipiku
dengan cercaan, dan bersama-sama mengerumuni aku.
16:11 Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik.
16:12 Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkap-Nya pada tengkukku, lalu dibanting-Nya,
dan aku ditegakkan-Nya menjadi sasaran-Nya.
16:13 Aku dihujani anak panah,
ginjalku ditembus-Nya
dengan tak kenal belas kasihan, empeduku ditumpahkan-Nya ke tanah.
16:14 Ia merobek-robek
aku, menyerang aku laksana seorang pejuang.
16:15 Kain kabung
telah kujahit pada kulitku, dan tandukku kumasukkan ke dalam debu;
16:16 mukaku merah karena menangis,
dan bulu mataku
ditudungi kelam pekat,
16:17 sungguhpun tidak ada kelaliman
pada tanganku, dan doaku bersih.
16:18 Hai bumi, janganlah menutupi darahku,
dan janganlah kiranya teriakku
mendapat tempat perhentian!
16:19 Ketahuilah, sekarangpun juga, Saksiku
ada di sorga
16 ,
Yang memberi kesaksian bagiku ada di tempat yang tinggi.
16:20 Sekalipun aku dicemoohkan
oleh sahabat-sahabatku,
namun ke arah Allah mataku menengadah
sambil menangis,
16:21 supaya Ia memutuskan perkara
antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.
16:22 Karena sedikit jumlah tahun yang akan datang, dan aku akan menempuh jalan, dari mana aku tak akan kembali
lagi.
Ayub 25:4-6
25:4 Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih?
25:5 Sesungguhnya, bahkan bulanpun
tidak terang dan bintang-bintangpun tidak cerah di mata-Nya.
25:6 Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia,
yang adalah ulat!
"
1 Full Life: AYUB BERBICARA KEPADA ALLAH.
Nas : Ayub 7:1
Ayub kini berpaling dari teman-temannya, yang rupanya tidak
mengerti, dan berdoa kepada Tuhan. Perhatian Ayub yang terbesar selama
semua percakapan adalah tentang Allah. Bahkan ketika ia berbicara tentang
Allah dengan bentuk orang ketiga, Ayub senantiasa sadar akan kehadiran-Nya.
Hati Ayub tidak pernah berpaling dari Allah yang dikasihinya.
2 Full Life: KESESAKAN JIWAKU.
Nas : Ayub 7:11
Ayub sering kali berbicara tentang kesedihan dan kegetiran roh dan
jiwanya (bd. Ayub 10:1; 27:2). Ia menjadi orang yang sangat menderita
pada seluruh aspek hidupnya.
- 1) Secara jasmaniah ia kehilangan kekayaan, anak-anak, dan kesehatannya
(Ayub 1:13-19; 2:7-8).
- 2) Secara sosial ia diasingkan dari semua sahabat dan keluarganya
(Ayub 2:7-8; 19:13-19). Ia dicemooh oleh masyarakat umum
(Ayub 16:10; 30:1-10) serta dikhianati oleh sahabat-sahabat karibnya
(Ayub 6:14-23).
- 3) Secara rohani ia merasa ditinggalkan oleh Allah, karena percaya
bahwa Tuhan telah berbalik melawan dia (ayat Ayub 7:17-19; 6:4).
- 4) Karena disiksa dalam bermacam-macam cara, Ayub mengalami berbagai
macam perasaan: kekhawatiran (ayat Ayub 7:4,13-14), ketidaktentuan
(Ayub 9:20), penolakan dan pengkhianatan (Ayub 10:3; 12:4),
ketakutan (Ayub 6:4; 9:28), kesepian (Ayub 19:13-19), dan
keputusasaan yang membuatnya ingin mati (pasal Ayub 3:1-26).
3 Full Life: BIARKANLAH AKU.
Nas : Ayub 7:16
Ayub dengan jujur berbicara kepada Allah tentang rasa ketidakadilan,
penolakan, dan keragu-raguan yang dialaminya. Ia bahkan berharap Allah akan
membiarkannya (ayat Ayub 7:16-19), sekalipun pada saat lainnya ia
mendambakan Allah berbicara kepadanya (Ayub 14:15; 23:3,5). Orang
percaya yang sedang mengalami pencobaan dan penderitaan berat hendaknya
mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka kepada Allah di dalam doa.
Berbicara kepada Allah dari hati mengenai kepedihan dan kesedihan dengan
sikap pasrah tidaklah salah. Hana mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan
karena kesusahan dan sakit hati yang berat (1Sam 1:13-16). Yesus
sendiri mempersembahkan "doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan
kepada Dia" (Ibr 5:7), dan ketika hendak mati Ia mengalami kegelapan
yang tak terlukiskan karena dipisahkan dari Allah (Mat 27:46).
4 Full Life: KALAU AKU BERBUAT DOSA.
Nas : Ayub 7:20
Ayub mempertimbangkan kemungkinan bahwa pendapat teman-temannya itu
benar, bahwa Allah marah kepadanya karena suatu pelanggaran yang tidak
disadarinya. Yang tidak diketahui Ayub ialah bahwa Allah memang sedang
mengawasinya, bukan dengan murka, tetapi dengan belas kasihan dan
kekaguman. Sekalipun dicobai hingga batas kekuatannya, Ayub tetap menolak
untuk mengutuk Allah (bd. Ayub 2:9) dan dengan demikian kuasa penebusan
Allah ditinggikan. Ketika tiba saatnya, ketika ujian sudah berakhir, Allah
menyatakan perkenan-Nya di depan umum (Ayub 42:8).
5 Full Life: AYUB BERBICARA KEPADA ALLAH.
Nas : Ayub 7:1
Ayub kini berpaling dari teman-temannya, yang rupanya tidak
mengerti, dan berdoa kepada Tuhan. Perhatian Ayub yang terbesar selama
semua percakapan adalah tentang Allah. Bahkan ketika ia berbicara tentang
Allah dengan bentuk orang ketiga, Ayub senantiasa sadar akan kehadiran-Nya.
Hati Ayub tidak pernah berpaling dari Allah yang dikasihinya.
6 Full Life: MENCELAKAKANNYA TANPA ALASAN.
Nas : Ayub 2:3
Ayub, penderita yang tak bersalah, melambangkan Yesus Kristus dan
semua orang percaya yang benar di bawah perjanjian baru.
- 1) Sebagai teladan orang benar yang menderita pada zaman PL, Ayub
menjadi lambang Kristus -- Orang Benar yang sempurna -- yang menderita
sekalipun Ia tidak bersalah
(lihat art. KRISTUS DALAM PERJANJIAN LAMA).
Kristus yang tidak berdosa menderita dalam tubuh-Nya semua dampak
kejahatan dan "dipukul dan ditindas Allah" (Yes 53:4; bd.
1Pet 2:24; 4:1).
- 2) Lagi pula, Ayub menjadi teladan ketabahan yang sabar di
tengah-tengah kesukaran, suatu hal yang dituntut dari anak Tuhan di
dalam Kristus (Yak 5:11; bd. juga pasal Ibr 11:1-40 yang
menyebut banyak pahlawan iman yang menderita dan mati tanpa menerima
kelepasan). Sebagaimana Ayub menderita tanpa salah karena kesetiaannya
kepada Allah dan kebenaran-Nya, demikian juga semua orang percaya yang
setia sedikit banyak akan menderita. PB menyatakan bahwa "setiap orang
yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya"
(2Tim 3:12) -- suatu penderitaan yang dianggap sebagai memasuki
"persekutuan dalam penderitaan Kristus" (Fili 3:10; bd.
Kol 1:24). Dengan demikian para penderita yang tidak bersalah
menjadi sahabat Allah (bd. 1Pet 4:1; 5:10;
lihat cat. --> 1Pet 2:21;
lihat cat. --> 1Pet 4:13;
[atau ref. 1Pet 2:21; 4:13]
lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).
7 Full Life: IA DALAM KUASAMU.
Nas : Ayub 2:6
Allah mengizinkan Iblis mendatangkan penderitaan lagi atas Ayub
sebab baik komitmen Ayub sepenuhnya kepada Allah tidak dapat dibuktikan
ataupun usaha Allah untuk menebusnya dari dosa tidak dapat ditunjukkan
dengan efektif tanpa penderitaan yang tidak semestinya dialamai.
- 1) Ujian iman seorang benar melalui penderitaan semacam ini bermakna
besar, karena yang dipertaruhkan adalah nama Allah di dalam pergumulan
rohani terbesar sepanjang zaman, yaitu pertentangan di antara Allah
dengan Iblis.
- 2) Rasul Petrus, yang menulis dari perspektif PB, mengatakan, "... kamu
seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih
tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan
api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan
pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya" (1Pet 1:6-7).
8 Full Life: KUTUKILAH ALLAHMU DAN MATILAH.
Nas : Ayub 2:9
Nasihat istri Ayub ini mengungkapkan inti ujian imannya. Sepanjang
kitab ini, kesedihannya yang mendalam yang disebabkan oleh kesengsaraan
dari Allah yang kelihatan tidak adil itu mencobainya untuk meninggalkan
tekad moralnya untuk tinggal setia kepada Allah dan berhenti mempercayai
Tuhan sebagai Allah yang berbelas kasihan dan penuh kemurahan (bd.
Yak 5:11).
9 Full Life: TIDAK MAU MENERIMA YANG BURUK?
Nas : Ayub 2:10
Orang percaya sejati harus mempersiapkan diri untuk diuji oleh Allah
melalui kesengsaraan dan juga menerima yang baik dari tangan-Nya.
Mempercayai Allah tidaklah berarti bahwa Dia senantiasa akan membebaskan
kita dari kesulitan, demikian pula kesetiaan kepada Allah tidak menjamin
kemakmuran dan keberhasilan
(lihat cat. --> Ayub 2:3;
lihat cat. --> 3Yoh 1:2).
[atau ref. Ayub 2:3; 3Yoh 1:2]
Ketika kesukaran datang, orang percaya yang tidak merasa ada dosa atau
pemberontakan melawan Allah dalam hatinya, harus menyerahkan jiwanya kepada
Allah. Beriman kepada Allah sebagai Tuhan yang pengasih di tengah-tengah
pencobaan dan penindasan mengungkapkan kemenangan sempurna dari iman
(1Pet 1:3-9).
10 Full Life: KETIGA SAHABAT AYUB.
Nas : Ayub 2:11
Setelah mendengar tentang kemalangan Ayub, tiga orang sahabatnya
datang untuk menyatakan simpati dan menghiburnya. Kitab Ayub mencatat
dialog mereka dengan penderita itu. Pandangan mereka merupakan teologi yang
populer tetapi tidak lengkap, karena mereka beranggapan bahwa orang saleh
hanya mengalami hal-hal yang baik sedangkan penderitaan senantiasa
menunjukkan adanya dosa di dalam kehidupan seseorang. Mereka
sungguh-sungguh berusaha menolong Ayub dengan mendorongnya untuk mengakui
adanya dosa yang hebat. Pada akhirnya Allah menegur mereka karena kesalahan
itu (Ayub 42:7).
11 Full Life: PENUH KEGELISAHAN.
Nas : Ayub 14:1
Bagi seorang percaya, hidup yang "penuh kegelisahan" mungkin menjadi
akibat dari penganiayaan, ketidakadilan, kemiskinan, penyakit, atau
perlawanan Iblis terhadap peperangan iman mereka
(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).
Allah menghendaki agar semua orang percaya yang menderita dan tertindas di
bumi ini mengetahui bahwa suatu hari kebangkitan
(lihat cat. --> Ayub 14:14 berikut)
[atau ref. Ayub 14:14]
dan kemenangan akan tiba bila mereka akan bersama dengan Dia untuk
selama-lamanya
(lihat cat. --> Wahy 21:1;
lihat cat. --> Wahy 21:4).
[atau ref. Wahy 21:1,4]
Pada saat itu mereka akan langsung mengalami bahwa "penderitaan zaman
sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan
kepada kita"
(lihat cat. --> Rom 8:18).
[atau ref. Rom 8:18]
12 Full Life: PENUH KEGELISAHAN.
Nas : Ayub 14:1
Bagi seorang percaya, hidup yang "penuh kegelisahan" mungkin menjadi
akibat dari penganiayaan, ketidakadilan, kemiskinan, penyakit, atau
perlawanan Iblis terhadap peperangan iman mereka
(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).
Allah menghendaki agar semua orang percaya yang menderita dan tertindas di
bumi ini mengetahui bahwa suatu hari kebangkitan
(lihat cat. --> Ayub 14:14 berikut)
[atau ref. Ayub 14:14]
dan kemenangan akan tiba bila mereka akan bersama dengan Dia untuk
selama-lamanya
(lihat cat. --> Wahy 21:1;
lihat cat. --> Wahy 21:4).
[atau ref. Wahy 21:1,4]
Pada saat itu mereka akan langsung mengalami bahwa "penderitaan zaman
sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan
kepada kita"
(lihat cat. --> Rom 8:18).
[atau ref. Rom 8:18]
13 Full Life: KALAU MANUSIA MATI, DAPATKAH IA HIDUP LAGI?
Nas : Ayub 14:14
Ayub percaya bahwa setelah mati dan memasuki dunia orang mati (ayat
Ayub 14:13), Allah akan memanggil dia keluar dari kubur (ayat
Ayub 14:15; bd. 1Kor 15:20; 1Tes 4:16-17); dengan kata lain, Ayub
mengungkapkan harapan akan kebangkitan pribadi
(lihat cat. --> Ayub 19:25;
lihat cat. --> Ayub 19:26).
[atau ref. Ayub 19:25-26]
Dasar penantian yang penuh harapan ini ialah kasih Allah yang
sungguh-sungguh bagi umat-Nya, yaitu "Engkau akan rindu kepada buatan
tangan-Mu" (ayat Ayub 14:15). Untuk sesaat, Ayub menjangkau kepada Allah
dengan ungkapan iman yang meluap-luap.
14 Full Life: ELIFAS, ORANG TEMAN, MENJAWAB.
Nas : Ayub 15:1
Dalam pasal Ayub 15:1-21:34 keempat peserta percakapan
melanjutkan perdebatan mereka, mengembangkan apa yang telah mereka katakan
sebelumnya, hanya dengan lebih gigih lagi. Ayub dengan tabah berpaut kepada
Allah, sedangkan pada saat bersamaan mempertahankan ketidaksalahannya serta
tetap menegaskan bahwa penderitaannya itu tidak adil (mis.
Ayub 16:19-21).
15 Full Life: MURKA-NYA MENERKAM DAN MEMUSUHI AKU.
Nas : Ayub 16:9
Penderitaan hebat yang dialami Ayub membuatnya merasa bahwa Allah
seorang penguasa kejam dan bukan Tuhan yang pemurah. Keyakinannya bahwa
kehidupannya benar dan bersih (ayat Ayub 16:17) membuatnya meragukan
keadilan Allah (bd. Ayub 19:6). Namun, Ayub juga berpegang teguh pada
kepercayaannya bahwa Allah itu memang adil; karena itu, seandainya dia
dapat berhubungan langsung dengan Allah (Ayub 13:13-27; 23:1-7) atau
menjumpai seorang untuk membela perkaranya
(lihat cat. --> Ayub 9:33),
[atau ref. Ayub 9:33]
maka Allah selaku saksinya akan membenarkan ketidaksalahannya (ayat
Ayub 16:19-21;
lihat cat. --> Ayub 16:19 selanjutnya).
[atau ref. Ayub 16:19]
16 Full Life: SAKSIKU ADA DI SORGA.
Nas : Ayub 16:19
Dengan iman Ayub dapat menguasai semua keragu-raguannya mengenai
kebaikan Allah, karena ia menyatakan bahwa Allah sendiri akan bersaksi
bahwa dirinya tidak bersalah. Ia ingin agar Allah membela perkaranya di
mahkamah sorga. Kerinduan akan seorang pengantara untuk membela diri kita
di hadapan Allah menjadi kenyataan di dalam Yesus Kristus. Melalui Dia
Allah "mendamaikan kita dengan diri-Nya" (2Kor 5:18); "kita mempunyai
seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil"
(1Yoh 2:1).